Proses Pencernaan Makanan pada Manusia Meliputi:
Ingesti à masuknya makanan ke dalam mulut
Digesti à hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
Absorpsi à pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasidarah dan limfatik
Eliminasi à proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna.
Digesti à hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
Absorpsi à pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasidarah dan limfatik
Eliminasi à proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna.
Proses Pencernaan
berlangsung dalam 2 cara, yakni:
Fisik/Mekanis à Melibatkan saluran pencernaan makanan (traktus
digestivus)
Kimiawi/Enzimatis à Melibatkan enzim – enzim pencernaan yang berasal
dari kelenjar pencernaan (glandula digestoria)
Proses Fisik berlangsung melalui Rongga Mulut > Esofagus
> Lambung
- Pada Rongga Mulut
(Kavum Oris) terdapat gigi, lidah, dan bibir
* Gigi
à berfungsi untuk menghancurkan makanan secara mekanis dengan pengunyahan; selama hidupnya manusia hanya memiliki dua susunan gigi :
Gigi Susu : terdiri atas 20 gigi, dan tumbuh pada bayi yang berumur 6-8 bulan, lengkapnya setelah umur 2 tahun.
Gigi Tetap : terdiri atas 32 gigi, dan tumbuh pada anak berumut sekitar 6-7
tahun.
Klasifikasi
Gigi :
Gigi seri, berfungsi untuk memotong atau
mengerat makanan
Gigi taring, berfungsi untuk merobek dan
mengoyak makanan.
Gigi geraham depan, berfungsi untuk menggiling dan mengunyah
makanan.
Gigi geraham belakang, berfungsi untuk
menggilas, melumat, menghancurkan, dan menghaluskan makanan.
Struktur Gigi :
Mahkota Gigi (Korona),
bagian yang tampak dari luar. Setiap jenis memiliki
bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda.
Leher gigi (Kolum),
bagian gigi yang berada di dalam gusi yang
terlindung dan merupakan batas antara mahkota dan akar gigi.
Akar gigi (Radiks), bagian gigi yang ada didalam rahang dan tertanam. Akar gigi menancap
di tulang rahang dengan jumlah satu atau dua.
Email
Gigi, Lapisan
yang melapisi bagian mahkota gigi, berfungsi sebagai pelindung.
Bagian
email gigi paling keras terdapat pada bagian mahkota gigi,semakin ke bawah
email gigi semakin tipis.
Gusi,
Bagian mulut yang menutupi rahang dan mengelilingi leher gigi, berfungsi sebagai
pelindung akar gigi dan jaringan akar gigi serta untuk rangsangan eksternal,
terutama dari bakteri dalam mulut.
Dentin, Lapisan gigi yang
terdapat pada bagian bawah lapisan email gigi pada mahkota dan terdapat juga
pada bagian bawah lapisan sementum pada akar gigi, berfungsi untuk mendukung email dan menyerap tekanan saat mengunyah.
Rongga
Gigi, Jaringan lunak yang
terdapat pada bagian tengah gigi yang berbentuk rongga dan terisi oleh pembuluh
darah dan pembuluh saraf, berfungsi untuk memberikan nutrisi pada gigi karena
memiliki pembuluh darah serta memiliki fungsi untuk membentuk lapisan dentin.
Semen,
Bagian gigi yang melapisi akar gigi. Semen akan semakin
tebal seiring bertambahnya usia, berfungsi
untuk menghubungkan gigi dengan rahang tempatnya tumbuh.
Saraf
dan Pembuluh, berfungsi untuk
menyalurkan semua keadaan yang terjadi menuju saraf dan pembuluh darah untuk
jalannya aktifitas darah yang melewati pembuluh darah tersebut.
*
Lidah à berfungsi untuk merasakan rasa makanan, untuk mencampur makanan yang sedang dikunyah, serta
membantu proses penelanan; pada permukaan lidah yang
kasar terdapat kuncup pengecap, dan itu terdapat pada ujung papillae.
*
Bibir à berfungsi untuk menahan makanan di dalam mulut agar tidak tumpah; pada bayi, berfungsi
untuk mengisap susu.
- Kerongkongan (Esofagus)
-
merupakan saluran cerna yang berupa tabung berotot, yang berfungsi untuk memindahkan
makanan dari mulut ke lambung.
-
kerongkongan tersusun atas otot yang melingkar dan
memanjang sehingga ketika berkontraksin,
makanan akan terdorong menuju lambung (gerak peristalik) Setelah makanan dikunyah
dan bercampur dengan salivan makanan itu disebut bolus.
- Lambung (Ventrikulus)
- Lambung
adalah suatu kantong penyimpanan yang berbentuk huruf J, sebagai organ endokrin
eksokrin campuran yang mencerna makanan dan menyeleksi hormon; pada perbatasan
esofagus dengan lambung terdapat otot sfingter yang berfungsi membuka
dan menutup mulut lambung.
- Fungsi
lambung adalah menambah cairan asam pada makanan yang masuk mengubahnya menjadi
massa kental (khimus) melalui aktivitas otot dan melanjutkan proses pencernaan
secara kimiawi dengan menghasilkan enzim proteolik
-
Bagian Lambung meliputi:
Kardiak à sabuk ,melingkar ( 1,5-3 cm) mmerupakan pintu
masuk letak peralihan antara esofagus
dan lambung atas sel sekresi
menghasilkan mucus mucus dan lisospim, kecuali parietal yang menghasilkan HCl
Fundus dan Korpus à daerah lambung bagian tengah yang berbentuk
bulat tempat dimana gas gas terakumulasi makanan dicerna disimpan kurang lebih 1 jam
Pilorus à di daerah
bawah dekat dengan bagian usus halus atau duodenum
berhubungan langsung dengan usus 12 jari
ada pencernaan secara kimia.
- Getah Lambung meliputi:
Asam Klorida (HCl) dan Pepsin
Asam
Klorida (HCl) : berperan sebagai
melunakkan makanan dan memecah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil lalu
menjadi khimus (bubur makanan). Asam Klorida dibentuk oleh sel sel mukosa; HCl
berfungsi untuk mengaktifkan enzim, merangsang sekresi getah lambung, membuat
lingkungan lambung menjadi asam (pH 1-3).
Pepsin
: bertugas mengadakan perombakan protein makanan
menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti pepton, abunosa, dan peptide.
-
Usus Halus (Intestium Tenue)
- Terletak di antara
sfingter pilorus (ujung posterior perut) dan persimpangan di sekum di mana ia
diikuti oleh bagian terakhir dari sistem pencernaan, yaitu, usus besar.
- Usus kecil adalah bagian yang sangat penting dari saluran pencernaan
karena tidak hanya mencerna sebagian besar isi makanan tetapi juga dimaksudkan
untuk menyerap partikel makanan yang terakhir dicerna.
- Beberapa fungsi usus
halus meliputi penetralan,
penyerapan, dan pencernaan.
- Usus Kecil terbagi menjadi 3, yakni Duodenum,
Jejunum, dan Ileum
-
Duodenum à merupakan organ terpenting dan bagian terpendek dari usus kecil,
terletak di ujung anterior yang terhubung dengan perut, sedangkan ujung
posterior menyentuh jejunum, dengan panjang ±25 cm; secara fungsional sangat penting karena sebagian besar dari
pencernaan kimia terjadi di sini.
- Dinding usus halus mengeluarkan hormon :
v Hormon Sekretin, fungsinya untuk merangsang
getah pankreas untuk menghasilkan enzim-enzim yaitu Tripsin, Amilase, dan
Lipase.
v Hormon Kolesistokinin, fungsinya untuk
merangsang empedu menghasilkan getah empedu. Getah empedu memiliki fungsi untuk
mengemulsikan lemak dan mempengaruhi penyerapan vitamin K.
- Jejunum
à Letaknya yaitu diantara usus duodenum dan usus ileum. Memiliki panjang ±
1-2 meter untuk orang dewasa normal; terdapat kelenjar – kelenjar kecil yang
disebut lieberkuhn yang berfungsi mengeluarkan getah usus; getah usus
menghasilkan beberapa enzim yang bekerja secara kimiawi.
-
Enzim Pada Jejunum meliputi :
- Maltase: Memecah maltosa menjadi dua molekul
glukosa.
- Laktase: Memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
- Sukrase: Memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
- Erepsin: Memecah peptida menjadi asam amino.
- Lipase: Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Ileum à pada usus penyerapan ini pencernaan makanan sudah
sedikit terjadi bahkan tidak terjadi sama sekali karena pada bagian ini makanan
sudah mulai diserap oleh tubuh setelah melalui beberapa proses sebelumnya
sehingga sedikit sekali penyerapan yang terjadi pada bagian ini; pada ileum
atau usus penyerapan terdiri dari 4 lapisan.
Proses penyerapan terjadi di ileum karena terdapat jonjot – jonjot usus (
vili ) yang berfungi untuk memperluas daerah penyerapan; penyerapan sari – sari
makanan dibedakan menjadi penyerapan 3 zat utama, yaitu penyerapan karbohidrat,
protein dan lemak.
- Lapisan pada Ileum :
a. Lapisan
Luar
Pada lapisan luar ini terdapat membran-membran serosa yang fungsinya untuk membalut usus dengan erat.
Pada lapisan luar ini terdapat membran-membran serosa yang fungsinya untuk membalut usus dengan erat.
b. Lapisan
Otot
Pada lapisan ini terdapat berbagai macam otot. Dibagi menjadi 2 lapisan serabut yaitu lapisan luar terdiri dari serabut longitudinal, dan lapisan dalam yang terdiri dari serabut sirkuler. Diantara kedua lapisan serabut itu terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
Pada lapisan ini terdapat berbagai macam otot. Dibagi menjadi 2 lapisan serabut yaitu lapisan luar terdiri dari serabut longitudinal, dan lapisan dalam yang terdiri dari serabut sirkuler. Diantara kedua lapisan serabut itu terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
c. Lapisan
Sub Mukosa
Pada lapisan ini terdapat otot sirkuler dan lapisan terdalam merupakan perbatasannya. Pada dinding sel mukosa terdiri dari atas jaringan areoral yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus yang disebut fleksus meissner.
Pada lapisan ini terdapat otot sirkuler dan lapisan terdalam merupakan perbatasannya. Pada dinding sel mukosa terdiri dari atas jaringan areoral yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus yang disebut fleksus meissner.
d. Lapisan
Mukosa
Pada lapisan mukosa biasanya dindingnya itu tersusun berupa kerutan tetap berupa jala yang memberi kesan seperti anyaman halus.
Lapisan yang berupa kerutan tersebut biasanya akan menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan.
Pada lapisan mukosa juga terdapat villi yang memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut mikrovilus. Biasanya setiap villi terdiri dari ± 5000 mikrovilli
Pada lapisan mukosa biasanya dindingnya itu tersusun berupa kerutan tetap berupa jala yang memberi kesan seperti anyaman halus.
Lapisan yang berupa kerutan tersebut biasanya akan menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan.
Pada lapisan mukosa juga terdapat villi yang memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut mikrovilus. Biasanya setiap villi terdiri dari ± 5000 mikrovilli
- Jonjot Usus :
Jonjot-jonjot usus ialah lekukan atau lipatan yang terdapat dalam
penyerapan usus atau ileum.
Fungsi dari jonjot-jonjot usus yaitu memperluas permukaan penyerapan,
dengan demikian makanan yang ada di dalam usus dapet diserap semupurna.
Jika tidak
ada peran dari jonjot-jonjot usus, maka pencernaan akan tidak normal dan
makanan akan langsung terbuang ke dalam feses.
Pada jonjot
terdapat 2 pembuluh, yaitu :
- Pembuluh
darah, berfungsi menyerap dan mengangkut
glukosa, asam amino, mineral dan vitamin
ke seluruh tubuh.
- Pembuluh kil, berfungsi
menyerap dan mengangkut asam lemak dan gliserol ke pembuluh balik besar (vena
cava).
- Usus
Besar :
•
Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses
•
Fungsi
usus besar ada 3 yaitu :
•
1. Menyimpan dan eliminasi sisa makanan
•
2. Menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit, dengan cara menyerap air
•
3. Mendegradasi bakteri
•
Perannya,
memproses sisa makanan agar mudah dikeluarkan
•
Gambaran
histologis usus besar secara umum mengandung Kripta Lieberkuhn yang
lebih panjang dan lebih lurus pada Tunika Mukosa dibandingkan
usus halus.
•
Epitelnya
berbentuk silinder dan mengandung lebih banyak sel goblet
•
Lamina
propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus
•
Panjang
usus besar adalah 1,5 – 2 m dengan diameter 5-8 cm
•
Bagian Usus Besar meliputi :
Sekum
Sekum adalah Bagian pertama dari usus besar, yang menghubungkan ileum (bagian akhir dari usus kecil) dengan usus asenden. Sekum, juga dieja caecum, namanya berasal dari bahasa Latin caecus untuk “buta”, sebuah referensi untuk fakta bahwa bagian bawah itu adalah kantong buta. Fungsi Sekum:
Sekum adalah Bagian pertama dari usus besar, yang menghubungkan ileum (bagian akhir dari usus kecil) dengan usus asenden. Sekum, juga dieja caecum, namanya berasal dari bahasa Latin caecus untuk “buta”, sebuah referensi untuk fakta bahwa bagian bawah itu adalah kantong buta. Fungsi Sekum:
Melakukan
penyerapan air dan juga garam yang tersisa didalam usus ketika pencernaan
selesai dan juga penyerapan selesai.
- Mencampur cairan dan garam tersebut
bersamaan dengan zat pelumas dan juga lender
Hal yang berhubungan :
-
Sekum terletak dibagian kanan bawah perut
-
Dinding pada lapisan internal sekum akan
terdapat selaput lendir yang tebal dan berfungsi sebagai penyerapan air
dan garam mineral
- Dibawah lapisan lender sekum
terdapat lapisan jaringan otot yang bias menghasilkan gerakan berputar dan juga
gerakan meremas.
Kolon Asenden
Kolon adalah
bagian terpanjang dari usus besar dan dimulai dengan usus asenden, yang disebut
demikian karena mulai di dasar perut (kanan) dan bergerak ke atas menuju hati.
Ini berakhir di mana usus besar mulai berubah di samping hati.
Kolon Tranversum
Kolon asenden
mengarah ke kolon transversum yang bergerak dari kanan ke kiri, di perut. Itu
terletak tepat di bawah perut. Selain itu, usus besar transversum juga melekat pada
perut oleh sekelompok dari jaringan yang disebut omentum yang lebih besar.
Kemudian beralih ke bawah pada limpa dan berakhir ke dalam kolon desenden.
Kolon Desenden
Berjalan ke
bawah dari kolon transversum adalah kolon desenden yang terletak di sisi kiri
perut dan berakhir ke bagian terakhir dari usus besar disebut kolon sigmoid.
Secara garis besar, Kolon merupakan tempat dari
berbagai bakteri yang merupakan bakteri ramah. Bakteri ini memproduksi vitamin
K, yang penting untuk proses pembekuan darah tubuh. Sel-sel pada lapisan usus
menyerap sebagian besar air, vitamin dan mineral dari massa kelembaban dan
makanan tidak tercerna yang diterimanya dari sekum. Oleh kontraksi otot,
makanan tidak tercerna atau fecal yang
melewati usus besar dan ke dalam rektum. Penghapusan bahan limbah beracun dari
tubuh dalam bentuk tinja, juga merupakan bagian dari fungsi usus besar.
Sigmoid
Terletak di
sisi kiri bawah perut, kolon sigmoid adalah struktur ‘berbentuk S’ bergabung
dengan kolon desenden dan rektum. Bagian dari usus besar dilapisi dengan
jaringan otot yang kuat yang memberikan usus besar kekuatannya untuk mengusir
sampah ke dalam rectum.
Rektum
Bagian
terakhir dari usus besar disebut rektum. Di sinilah bahan limbah dalam bentuk
feses disimpan sampai diekskresikan keluar dari anus. Ini terdiri dari lapisan
mukosa tebal dan disertakan dengan banyak pembuluh darah.
Anus
Anus
merupakan saluran terakhir dari saluran pencernaan pada manusia. Aktifitas
kontraksi pada rektum akan mengakibatkan feses akan terdorong ke bagian anus
sehingga feses dapat dikeluarkan dari saluran pencernaan manusia.
Anus memiliki dua jenis otot yaitu otot polos dan otot lurik. Otot polos akan digunakan jika kita menahan buang air besar sehingga kita bisa menahan beberapa saat saat kita ingin buang air besar namun susah emndapatkan toilet. Namun apabila otot lurik ini sudah tidak bisa menahan maka otot polos akan bekerja dengan sendirinya untuk membuka anus sehingga feses akan keluar otomatis meskipun kita belum menginginkan untuk dikeluarkan.
Anus memiliki dua jenis otot yaitu otot polos dan otot lurik. Otot polos akan digunakan jika kita menahan buang air besar sehingga kita bisa menahan beberapa saat saat kita ingin buang air besar namun susah emndapatkan toilet. Namun apabila otot lurik ini sudah tidak bisa menahan maka otot polos akan bekerja dengan sendirinya untuk membuka anus sehingga feses akan keluar otomatis meskipun kita belum menginginkan untuk dikeluarkan.
Proses Kimiawi
Kelenjar
liur atau kelenjar ludah pada
mamalia adalah kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mempunyai saluran
sendiri, yang memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi amilase, enzim
yang memecah karbohidrat menjadi maltosa.
Kelenjar ini
pada manusia terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah dapat
terganggu apabila terjadi dehidrasi, panas dalam, atau disebabkan
oleh suatu penyakit.
1.
Kelenjar Parotis / Parotid (Glandula parotidea)
Kelenjar
parotis adalah sepasang kelenjar-liur yang terbesar. Ia dikelilingi oleh ramus
mandibula dan menyekresikan air liur melalui Duktus Stensen menuju kavum oral
untuk membantu mengunyah dan menelan.25% menghasilkan air liur.
2.
Kelenjar Submandibula
Kelenjar
Submandibula adalah sepasang kelenjar yang terletak di rahang bawah, di atas
otot digatrik. Produksi sekresinya adalah campuran serous dan mukous dan masuk
ke mulut melalui duktus Wharton. Walaupun lebih kecil daripada kelenjar
parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral diproduksi oleh kelenjar ini.
3.
Kelenjar Sublingua
Kelenjar
Sublingua adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah di dekat
kelenjar submandibula. Sekitar 5% air liur yang masuk ke kavum oral keluar dari
kelenjar ini
Kelenjar
hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada
rongga perut sebelah kanan. Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan
terbesar pada manusia yang berwarna merah kecoklatan.
Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk mencerna makanan. Empedu dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau rusak. Hati mampu memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya. Cairan empedu berguna untuk mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran lemak menjadi partikel partikel yang lebih kecil agar lebih mudah diserap dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk mencerna makanan. Empedu dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau rusak. Hati mampu memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya. Cairan empedu berguna untuk mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran lemak menjadi partikel partikel yang lebih kecil agar lebih mudah diserap dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
•
Hepar
(hati) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1300-1550 gram
dan berwarna merah cokelat, mempunyai banyak pembuluh darah serta lunak. Hepar
berbentuk baji dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan dan puncaknya pada
sisi kiri tubuh, terletak di kuadran kanan atas abdomen (hipokondria kanan).
Permukaan atasnya berbatasan dengan diafragma dan batas bawahnya mengikuti
pinggiran kosta kanan.
•
Hati terdiri atas dua bagian, yaitu Belahan Hati Kanan (Lobus
Kanan) dan Belahan Hati Kiri (Lobus Kiri). Hati
dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut kapsula
hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan pembuluh
darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson.
Sel-sel hati bersatu membentuk lobula yang berjumlah kurang
lebih 100 ribu lobula. Masing-masing lobula ini mempunyai panjang
diameter antara 0,8 – 2 mm. Antara lobula satu dengan yang lain dipisahkan
oleh ruangan-ruangan yang disebut lakuna.
•
Hepar
terdiri dari:
Lobus kiri
dan lobus kanan, dengan lobus kanan lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri.
Lobulus. Hepar disusun oleh lobulus-lobulus kecil dan tersusun dalam kolom.
Vena
sentralis pada bagian tengah tiap lobulus. Vena
bergabung menjadi vena yang lebih besar dan membentuk vena hepatika yang
kemudian menuju ke dalam vena kava inferior
Lakuna, yaitu ruangan yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus
lainnya.
Fungsi Hati :
•
Sebagai
kelenjar, hati menghasilkan:
•
empedu
yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa
pahit, berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua, yang kemudian
disimpan di dalam kantong empedu atau diekskresi ke duodenum. Empedu mengandung
kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin.
Sekresi empedu berguna untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya
absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat
yang larut dalam air. Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke
peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang
demikian dikatakan menderita penyakit kuning.
•
sebagian
besar asam aminofaktor koagulasi I, II, V, VII, IX, X, XI
•
protein C,
protein S dan anti-trombin
•
kalsidiol
•
trigliserida
melalui lintasan lipogenesis
•
kolesterol
•
insulin-like
growth factor 1 (IGF-1), sebuah protein polipeptida yang berperan penting dalam
pertumbuhan tubuh dalam masa kanak-kanak dan tetap memiliki efek anabolik pada
orang dewasa.
•
enzim
arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang
terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.
•
trombopoietin,
sebuah hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh sumsum
tulang belakang.
•
Pada
triwulan awal pertumbuhan janin, hati merupakan organ utama sintesis sel darah
merah, hingga mencapai sekitar sumsum tulang belakang mampu mengambil alih
tugas ini.
•
albumin,
komponen osmolar utama pada plasma darah.
•
angiotensinogen, sebuah hormon yang berperan untuk meningkatkan tekanan
darah ketika diaktivasi oleh renin, sebuah enzim yang disekresi oleh ginjal
saat ditengarai kurangnya tekanan darah oleh juxtaglomerular apparatus.
•
enzim
glutamat-oksaloasetat transferase, glutamat-piruvat transferase dan laktat
dehidrogenase
Pankreas à Organ Eksokrin dan Endokrin
Fungsi Pankreas sbg Organ Eksokrin:
•
Meneralkan
pH makan yang masuk ke duodenum agar dalam suasana basa. Sehingga makanan tidak
bersifat asam, jika makanan bersifat asam dapat melukai usus. dan membuat enzim
pankreas tidak berfungsi.
•
Menghasilkan
berbagai enzim yang mencerna makanan masuk ke usus halus. Berbagai enzim dengan
fungsi yang sama yaitu memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana agar dapat diserap tubuh
Fungsi Pankreas sbg Organ Endokrin:
Pankreas
manusia memiliki pula langerhans yang berperan dalam menjalankan fungsi
Endokrin pankreas. Pula langerhans adalah kelompok sel-sel kecil yang tersebar
di seluruh pankreas yang kaya dengan pembuluh darah dan menyusun 1-2% seluruh
dari masa pankreas. Pulau langerhans terbagi atas 4 jenis sel, yang setiap
selnya menghasilkan hormon yang beragam, dan setiap hormon mempunyai fungsi
yang bergam
•
Sela
Alfa Pankreas
•
Sel
Beta Pankreas
•
Sel F
Pankreas (Sel Gamma Pankreas)
•
Sel
Delta Pankreas
Secara
singkat fungsi dari pankreas sebagai organ endokrin adalah mengontrol kadar
gula (glukosa) dalam darah
Fungsi Umum Pankreas :
•
Sebagai kelenjar
eksorin atau kelenjar mensekresikan zat-zat tertentu tanpa dengan melalui
pembuluh darah
•
Sebagai
kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat-zat tertentu melalui
pembuluh darah
•
Mempunyai
peran menjaga keseimbangan kadar gula tubuh
•
Menghasilkan
cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan
•
Berperan
untuk menjaga keseimbangan lemak tubuh
•
Memiliki
peran metabolisme baik dengan anabolisme atuapun kataboisme gula dan bentuk
lainnya
•
Berfungsi
dalam metabolisme lemak
Sebagai
penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase, dan lipase dalam membantu
proses pencernaan.
•
Sebagai
kelenjar eksorin atau kelenjar mensekresikan zat-zat tertentu tanpa dengan
melalui pembuluh darah
•
Sebagai
kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat-zat tertentu melalui
pembuluh darah
•
Mempunyai
peran menjaga keseimbangan kadar gula tubuh
•
Menghasilkan
cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan
•
Berperan
untuk menjaga keseimbangan lemak tubuh
•
Memiliki
peran metabolisme baik dengan anabolisme atuapun kataboisme gula dan bentuk
lainnya
•
Berfungsi
dalam metabolisme lemak
Sebagai
penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase, dan lipase dalam membantu
proses pencernaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar