Senin, 30 Januari 2017

Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

Proses Pencernaan Makanan pada Manusia Meliputi:
Ingesti à masuknya makanan ke dalam mulut
Digesti à hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
Absorpsi à pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasidarah dan limfatik
Eliminasi à proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna.

Proses Pencernaan berlangsung dalam 2 cara, yakni:
Fisik/Mekanis à Melibatkan saluran pencernaan makanan (traktus digestivus)
Kimiawi/Enzimatis à Melibatkan enzim – enzim pencernaan yang berasal dari kelenjar pencernaan (glandula digestoria)

Proses Fisik berlangsung melalui Rongga Mulut > Esofagus > Lambung
- Pada Rongga Mulut (Kavum Oris) terdapat gigi, lidah, dan bibir
       * Gigi à berfungsi untuk menghancurkan  makanan secara mekanis dengan pengunyahan; selama hidupnya manusia hanya memiliki dua susunan gigi :
       Gigi Susu : terdiri atas 20 gigi, dan tumbuh pada bayi yang berumur 6-8 bulan,            lengkapnya  setelah umur 2 tahun.
       Gigi Tetap : terdiri atas 32 gigi, dan tumbuh pada anak berumut sekitar 6-7 tahun.
       Klasifikasi Gigi :
       Gigi seri, berfungsi untuk memotong atau mengerat makanan
       Gigi taring, berfungsi untuk merobek dan mengoyak makanan.
       Gigi geraham depan, berfungsi untuk menggiling dan mengunyah makanan.
       Gigi geraham belakang, berfungsi untuk menggilas, melumat, menghancurkan, dan menghaluskan makanan.
       Struktur Gigi :
       Mahkota Gigi (Korona), bagian yang tampak dari luar. Setiap jenis memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda.
       Leher gigi (Kolum), bagian gigi yang berada di dalam gusi yang terlindung dan merupakan batas antara mahkota dan akar gigi.
       Akar gigi (Radiks), bagian gigi yang ada didalam rahang dan tertanam. Akar gigi menancap di tulang rahang dengan jumlah satu atau dua.
       Email Gigi, Lapisan yang melapisi bagian mahkota gigi, berfungsi sebagai pelindung.
       Bagian email gigi paling keras terdapat pada bagian mahkota gigi,semakin ke bawah email gigi semakin tipis.
       Gusi, Bagian mulut yang menutupi rahang dan mengelilingi leher gigi, berfungsi sebagai pelindung akar gigi dan jaringan akar gigi serta untuk rangsangan eksternal, terutama dari bakteri dalam mulut.
       Dentin, Lapisan gigi yang terdapat pada bagian bawah lapisan email gigi pada mahkota dan terdapat juga pada bagian bawah lapisan sementum pada akar gigi, berfungsi untuk mendukung email dan menyerap tekanan saat mengunyah.
       Rongga Gigi, Jaringan lunak yang terdapat pada bagian tengah gigi yang berbentuk rongga dan terisi oleh pembuluh darah dan pembuluh saraf, berfungsi untuk memberikan nutrisi pada gigi karena memiliki pembuluh darah serta memiliki fungsi untuk membentuk lapisan dentin.
       Semen, Bagian gigi yang melapisi akar gigi. Semen akan semakin tebal seiring bertambahnya usia, berfungsi untuk menghubungkan gigi dengan rahang tempatnya tumbuh.
       Saraf dan Pembuluh, berfungsi untuk menyalurkan semua keadaan yang terjadi menuju saraf dan pembuluh darah untuk jalannya aktifitas darah yang melewati pembuluh darah tersebut.
       * Lidah à berfungsi untuk merasakan rasa makanan, untuk mencampur makanan yang sedang dikunyah, serta membantu proses penelanan; pada permukaan lidah yang kasar terdapat kuncup pengecap, dan itu terdapat pada  ujung papillae.
       * Bibir à berfungsi untuk menahan makanan di dalam mulut agar tidak tumpah; pada bayi, berfungsi untuk mengisap susu.

- Kerongkongan (Esofagus)
       - merupakan saluran cerna yang berupa tabung berotot, yang berfungsi untuk memindahkan makanan dari mulut ke lambung.
       - kerongkongan tersusun atas otot yang melingkar dan memanjang  sehingga ketika berkontraksin, makanan akan terdorong menuju lambung (gerak peristalik) Setelah makanan dikunyah dan bercampur dengan salivan makanan itu disebut bolus.

- Lambung (Ventrikulus)
       - Lambung adalah suatu kantong penyimpanan yang berbentuk huruf J, sebagai organ endokrin eksokrin campuran yang mencerna makanan dan menyeleksi hormon; pada perbatasan esofagus dengan lambung terdapat otot sfingter yang berfungsi membuka dan menutup mulut lambung.
       - Fungsi lambung adalah menambah cairan asam pada makanan yang masuk mengubahnya menjadi massa kental (khimus) melalui aktivitas otot dan melanjutkan proses pencernaan secara kimiawi dengan menghasilkan enzim proteolik
       - Bagian Lambung meliputi:
       Kardiak à sabuk ,melingkar ( 1,5-3 cm) mmerupakan pintu masuk letak peralihan antara esofagus dan lambung atas sel sekresi menghasilkan mucus mucus dan lisospim, kecuali parietal  yang menghasilkan HCl
       Fundus dan Korpus à daerah lambung bagian tengah yang berbentuk bulat tempat dimana gas gas terakumulasi makanan dicerna disimpan kurang lebih 1 jam
       Pilorus à di daerah bawah dekat dengan bagian usus halus atau  duodenum berhubungan langsung dengan usus 12 jari ada pencernaan secara kimia.
       - Getah Lambung meliputi:
       Asam Klorida (HCl) dan Pepsin    
       Asam Klorida (HCl) : berperan sebagai melunakkan makanan dan memecah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil lalu menjadi khimus (bubur makanan). Asam Klorida dibentuk oleh sel sel mukosa; HCl berfungsi untuk mengaktifkan enzim, merangsang sekresi getah lambung, membuat lingkungan lambung menjadi asam (pH 1-3).
       Pepsin : bertugas mengadakan perombakan protein makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti pepton, abunosa, dan peptide.

- Usus Halus (Intestium Tenue)
       - Terletak di antara sfingter pilorus (ujung posterior perut) dan persimpangan di sekum di mana ia diikuti oleh bagian terakhir dari sistem pencernaan, yaitu, usus besar.
       - Usus kecil adalah bagian yang sangat penting dari saluran pencernaan karena tidak hanya mencerna sebagian besar isi makanan tetapi juga dimaksudkan untuk menyerap partikel makanan yang terakhir dicerna.
       - Beberapa fungsi usus halus meliputi penetralan, penyerapan, dan pencernaan.
       - Usus Kecil terbagi menjadi 3, yakni Duodenum, Jejunum, dan Ileum
       - Duodenum à merupakan organ terpenting dan bagian terpendek dari usus kecil, terletak di ujung anterior yang terhubung dengan perut, sedangkan ujung posterior menyentuh jejunum, dengan panjang ±25 cm; secara fungsional sangat penting karena sebagian besar dari pencernaan kimia terjadi di sini.
       - Dinding usus halus mengeluarkan hormon :
v  Hormon Sekretin, fungsinya untuk merangsang getah pankreas untuk menghasilkan enzim-enzim yaitu Tripsin, Amilase, dan Lipase.
v  Hormon Kolesistokinin, fungsinya untuk merangsang empedu menghasilkan getah empedu. Getah empedu memiliki fungsi untuk mengemulsikan lemak dan mempengaruhi penyerapan vitamin K.

       - Jejunum à Letaknya yaitu diantara usus duodenum dan usus ileum. Memiliki panjang ± 1-2 meter untuk orang dewasa normal; terdapat kelenjar – kelenjar kecil yang disebut lieberkuhn yang berfungsi mengeluarkan getah usus; getah usus menghasilkan beberapa enzim yang bekerja secara kimiawi.
       - Enzim Pada Jejunum meliputi :
- Maltase: Memecah maltosa menjadi dua molekul glukosa.
      - Laktase: Memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
      - Sukrase: Memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
      - Erepsin: Memecah peptida menjadi asam amino.
      - Lipase: Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Ileum à pada usus penyerapan ini pencernaan makanan sudah sedikit terjadi bahkan tidak terjadi sama sekali karena pada bagian ini makanan sudah mulai diserap oleh tubuh setelah melalui beberapa proses sebelumnya sehingga sedikit sekali penyerapan yang terjadi pada bagian ini; pada ileum atau usus penyerapan terdiri dari 4 lapisan.
Proses penyerapan terjadi di ileum karena terdapat jonjot – jonjot usus ( vili ) yang berfungi untuk memperluas daerah penyerapan; penyerapan sari – sari makanan dibedakan menjadi penyerapan 3 zat utama, yaitu penyerapan karbohidrat, protein dan lemak.
- Lapisan pada Ileum :
a. Lapisan Luar
Pada lapisan luar ini terdapat membran-membran serosa yang fungsinya untuk membalut usus dengan erat.
b. Lapisan Otot
Pada lapisan ini terdapat berbagai macam otot. Dibagi menjadi 2 lapisan serabut yaitu lapisan luar terdiri dari serabut longitudinal, dan lapisan dalam yang terdiri dari serabut sirkuler. Diantara kedua lapisan serabut itu terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfa.
c. Lapisan Sub Mukosa
Pada lapisan ini terdapat otot sirkuler dan lapisan terdalam merupakan perbatasannya. Pada dinding sel mukosa terdiri dari atas jaringan areoral yang berisi banyak pembuluh darah, saluran limfa, dan fleksus yang disebut fleksus meissner.
d. Lapisan Mukosa
Pada lapisan mukosa biasanya dindingnya itu tersusun berupa kerutan tetap berupa jala yang memberi kesan seperti anyaman halus.
Lapisan yang berupa kerutan tersebut biasanya akan menambah luasnya permukaan sekresi dan penyerapan.
Pada lapisan mukosa juga terdapat villi yang memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut mikrovilus. Biasanya setiap villi terdiri dari ± 5000 mikrovilli
- Jonjot Usus :
Jonjot-jonjot usus ialah lekukan atau lipatan yang terdapat dalam penyerapan usus atau ileum.
Fungsi dari jonjot-jonjot usus yaitu memperluas permukaan penyerapan, dengan demikian makanan yang ada di dalam usus dapet diserap semupurna.
Jika tidak ada peran dari jonjot-jonjot usus, maka pencernaan akan tidak normal dan makanan akan langsung terbuang ke dalam feses.
Pada jonjot terdapat 2 pembuluh, yaitu :
      - Pembuluh darah,  berfungsi menyerap dan mengangkut glukosa, asam amino,  mineral dan vitamin ke seluruh tubuh.
      -  Pembuluh kil, berfungsi menyerap dan mengangkut asam lemak dan gliserol ke pembuluh balik besar (vena cava).

       - Usus Besar :
      Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses
      Fungsi usus besar ada 3 yaitu :
               1. Menyimpan dan eliminasi sisa makanan
               2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan cara menyerap air
               3. Mendegradasi bakteri
      Perannya, memproses sisa makanan agar mudah dikeluarkan
      Gambaran histologis usus besar secara umum mengandung Kripta Lieberkuhn yang lebih panjang dan lebih lurus pada Tunika Mukosa dibandingkan usus halus.
      Epitelnya berbentuk silinder dan mengandung lebih banyak sel goblet
      Lamina propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus
      Panjang usus besar adalah 1,5 – 2 m dengan diameter 5-8 cm
      Bagian Usus Besar meliputi :
            Sekum
Sekum adalah Bagian pertama dari usus besar, yang menghubungkan ileum (bagian akhir dari usus kecil) dengan usus asenden. Sekum, juga dieja caecum, namanya berasal dari bahasa Latin caecus untuk “buta”, sebuah referensi untuk fakta bahwa bagian bawah itu adalah kantong buta.
Fungsi Sekum:
Melakukan penyerapan air dan juga garam yang tersisa didalam usus ketika pencernaan selesai dan juga penyerapan selesai.
         - Mencampur cairan dan garam tersebut bersamaan dengan zat pelumas dan juga lender
         Hal yang berhubungan :
         -  Sekum terletak dibagian kanan bawah perut
         -  Dinding pada lapisan internal sekum akan  terdapat selaput lendir yang tebal dan berfungsi sebagai penyerapan air dan garam mineral
         - Dibawah lapisan lender sekum terdapat lapisan jaringan otot yang bias menghasilkan gerakan berputar dan juga gerakan meremas.
            Kolon Asenden
Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar dan dimulai dengan usus asenden, yang disebut demikian karena mulai di dasar perut (kanan) dan bergerak ke atas menuju hati. Ini berakhir di mana usus besar mulai berubah di samping hati.
            Kolon Tranversum
Kolon asenden mengarah ke kolon transversum yang bergerak dari kanan ke kiri, di perut. Itu terletak tepat di bawah perut. Selain itu, usus besar transversum juga melekat pada perut oleh sekelompok dari jaringan yang disebut omentum yang lebih besar. Kemudian beralih ke bawah pada limpa dan berakhir ke dalam kolon desenden.
            Kolon Desenden
Berjalan ke bawah dari kolon transversum adalah kolon desenden yang terletak di sisi kiri perut dan berakhir ke bagian terakhir dari usus besar disebut kolon sigmoid.
Secara garis besar, Kolon merupakan tempat dari berbagai bakteri yang merupakan bakteri ramah. Bakteri ini memproduksi vitamin K, yang penting untuk proses pembekuan darah tubuh. Sel-sel pada lapisan usus menyerap sebagian besar air, vitamin dan mineral dari massa kelembaban dan makanan tidak tercerna yang diterimanya dari sekum. Oleh kontraksi otot, makanan tidak tercerna atau fecal   yang melewati usus besar dan ke dalam rektum. Penghapusan bahan limbah beracun dari tubuh dalam bentuk tinja, juga merupakan bagian dari fungsi usus besar.
            Sigmoid
Terletak di sisi kiri bawah perut, kolon sigmoid adalah struktur ‘berbentuk S’ bergabung dengan kolon desenden dan rektum. Bagian dari usus besar dilapisi dengan jaringan otot yang kuat yang memberikan usus besar kekuatannya untuk mengusir sampah ke dalam rectum.
            Rektum
Bagian terakhir dari usus besar disebut rektum. Di sinilah bahan limbah dalam bentuk feses disimpan sampai diekskresikan keluar dari anus. Ini terdiri dari lapisan mukosa tebal dan disertakan dengan banyak pembuluh darah.
            Anus
Anus merupakan saluran terakhir dari saluran pencernaan pada manusia. Aktifitas kontraksi pada rektum akan mengakibatkan feses akan terdorong ke bagian anus sehingga feses dapat dikeluarkan dari saluran pencernaan manusia.
 Anus memiliki dua jenis otot yaitu otot polos dan otot lurik. Otot polos akan digunakan jika kita menahan buang air besar sehingga kita bisa menahan beberapa saat saat kita ingin buang air besar namun susah emndapatkan toilet. Namun apabila otot lurik ini sudah tidak bisa menahan maka otot polos akan bekerja dengan sendirinya untuk membuka anus sehingga feses akan keluar otomatis meskipun kita belum menginginkan untuk dikeluarkan.

Proses Kimiawi
Kelenjar liur atau kelenjar ludah pada mamalia adalah kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang mempunyai saluran sendiri, yang memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi amilase, enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa.
Kelenjar ini pada manusia terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah dapat terganggu apabila terjadi dehidrasi, panas dalam, atau disebabkan oleh suatu penyakit.
1. Kelenjar Parotis / Parotid (Glandula parotidea)
Kelenjar parotis adalah sepasang kelenjar-liur yang terbesar. Ia dikelilingi oleh ramus mandibula dan menyekresikan air liur melalui Duktus Stensen menuju kavum oral untuk membantu mengunyah dan menelan.25% menghasilkan air liur.
2. Kelenjar Submandibula
Kelenjar Submandibula adalah sepasang kelenjar yang terletak di rahang bawah, di atas otot digatrik. Produksi sekresinya adalah campuran serous dan mukous dan masuk ke mulut melalui duktus Wharton. Walaupun lebih kecil daripada kelenjar parotis, sekitar 70% saliva di kavum oral diproduksi oleh kelenjar ini.
3. Kelenjar Sublingua
Kelenjar Sublingua adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah di dekat kelenjar submandibula. Sekitar 5% air liur yang masuk ke kavum oral keluar dari kelenjar ini

Kelenjar hati ialah kelenjar pencernaan yang terletak pada rongga perut sebelah kanan. Kelenjar hati ialah  kelenjar pencernaan terbesar pada manusia yang berwarna merah kecoklatan.
Pada bagian depan hati terdapat kantung empedu yang berguna untuk menampung cairan empedu sebelum disalurkan untuk mencerna makanan. Empedu dibuat dari perombakan sel sel darah merah yang telah mati atau rusak. Hati mampu memproduksi 0.5 liter cairan empedu setiap harinya. Cairan empedu berguna untuk mengelmusikan lemak yaitu mengubah ukuran lemak menjadi partikel partikel yang lebih kecil agar lebih mudah diserap dan di edarkan oleh darah ke seluruh tubuh
.

         Hepar (hati) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1300-1550 gram dan berwarna merah cokelat, mempunyai banyak pembuluh darah serta lunak. Hepar berbentuk baji dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan dan puncaknya pada sisi kiri tubuh, terletak di kuadran kanan atas abdomen (hipokondria kanan). Permukaan atasnya berbatasan dengan diafragma dan batas bawahnya mengikuti pinggiran kosta kanan.
         Hati terdiri atas dua bagian, yaitu Belahan Hati Kanan (Lobus Kanan) dan Belahan Hati Kiri (Lobus Kiri). Hati dilindungi oleh selaput tipis pada bagian luar yang disebut kapsula hepatis. Di dalam hati terdapat kelenjar empedu dan pembuluh darah yang dipersatukan oleh selaput tipis yang disebut Kapsula Gilson. Sel-sel hati bersatu membentuk lobula yang berjumlah kurang lebih 100 ribu lobula. Masing-masing lobula ini mempunyai panjang diameter antara 0,8 – 2 mm. Antara lobula satu dengan yang lain dipisahkan oleh ruangan-ruangan yang disebut lakuna.
         Hepar terdiri dari:
Lobus kiri dan lobus kanan, dengan lobus kanan lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri.
Lobulus. Hepar disusun oleh lobulus-lobulus kecil dan tersusun dalam kolom.
Vena sentralis pada bagian tengah tiap lobulus. Vena bergabung menjadi vena yang lebih besar dan membentuk vena hepatika yang kemudian menuju ke dalam vena kava inferior
Lakuna, yaitu ruangan yang memisahkan antara satu lobulus dengan lobulus lainnya.
Fungsi Hati :
         Sebagai kelenjar, hati menghasilkan:
         empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit, berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua, yang kemudian disimpan di dalam kantong empedu atau diekskresi ke duodenum. Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Sekresi empedu berguna untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air. Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.
         sebagian besar asam aminofaktor koagulasi I, II, V, VII, IX, X, XI
         protein C, protein S dan anti-trombin
         kalsidiol
         trigliserida melalui lintasan lipogenesis
         kolesterol
         insulin-like growth factor 1 (IGF-1), sebuah protein polipeptida yang berperan penting dalam pertumbuhan tubuh dalam masa kanak-kanak dan tetap memiliki efek anabolik pada orang dewasa.
         enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.
         trombopoietin, sebuah hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang.
         Pada triwulan awal pertumbuhan janin, hati merupakan organ utama sintesis sel darah merah, hingga mencapai sekitar sumsum tulang belakang mampu mengambil alih tugas ini.
         albumin, komponen osmolar utama pada plasma darah.
         angiotensinogen, sebuah hormon yang berperan untuk meningkatkan tekanan darah ketika diaktivasi oleh renin, sebuah enzim yang disekresi oleh ginjal saat ditengarai kurangnya tekanan darah oleh juxtaglomerular apparatus.
         enzim glutamat-oksaloasetat transferase, glutamat-piruvat transferase dan laktat dehidrogenase

Pankreas à Organ Eksokrin dan Endokrin
Fungsi Pankreas sbg Organ Eksokrin:
         Meneralkan pH makan yang masuk ke duodenum agar dalam suasana basa. Sehingga makanan tidak bersifat asam, jika makanan bersifat asam dapat melukai usus. dan membuat enzim pankreas tidak berfungsi. 
         Menghasilkan berbagai enzim yang mencerna makanan masuk ke usus halus. Berbagai enzim dengan fungsi yang sama yaitu memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana agar dapat diserap tubuh
Fungsi Pankreas sbg Organ Endokrin:
Pankreas manusia memiliki pula langerhans yang berperan dalam menjalankan fungsi Endokrin pankreas. Pula langerhans adalah kelompok sel-sel kecil yang tersebar di seluruh pankreas yang kaya dengan pembuluh darah dan menyusun 1-2% seluruh dari masa pankreas. Pulau langerhans terbagi atas 4 jenis sel, yang setiap selnya menghasilkan hormon yang beragam, dan setiap hormon mempunyai fungsi yang bergam
         Sela Alfa Pankreas
         Sel Beta Pankreas
         Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas)
         Sel Delta Pankreas
Secara singkat fungsi dari pankreas sebagai organ endokrin adalah mengontrol kadar gula (glukosa) dalam darah
Fungsi Umum Pankreas :
         Sebagai kelenjar eksorin atau kelenjar mensekresikan zat-zat tertentu tanpa dengan melalui pembuluh darah
         Sebagai kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat-zat tertentu melalui pembuluh darah
         Mempunyai peran menjaga keseimbangan kadar gula tubuh
         Menghasilkan cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan 
         Berperan untuk menjaga keseimbangan lemak tubuh
         Memiliki peran metabolisme baik dengan anabolisme atuapun kataboisme gula dan bentuk lainnya
         Berfungsi dalam metabolisme lemak
Sebagai penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase, dan lipase dalam membantu proses pencernaan.
         Sebagai kelenjar eksorin atau kelenjar mensekresikan zat-zat tertentu tanpa dengan melalui pembuluh darah
         Sebagai kelenjar endokrin atau kelenjar yang mensekresikan zat-zat tertentu melalui pembuluh darah
         Mempunyai peran menjaga keseimbangan kadar gula tubuh
         Menghasilkan cairan pankreas untuk proses pencernaan dalam saluran pencernaan 
         Berperan untuk menjaga keseimbangan lemak tubuh
         Memiliki peran metabolisme baik dengan anabolisme atuapun kataboisme gula dan bentuk lainnya
         Berfungsi dalam metabolisme lemak

Sebagai penghasil berbagai protease seperti tripsin, amilase, dan lipase dalam membantu proses pencernaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar