Computerized
Thermography scan (CT-scan)
Merupakan
teknologi hasil kombinasi pemindaian
gambar rontgen X-ray dari berbagai sudut pandang, yang langsung
terkoneksi dengan proses komputer, untuk mengamati potongan gambar hasil scan,
baik tulang, pembuluh darah, dan jaringan lunak dalam tubuh. CT-scan mulai
digunakan sejal awal tahun 1970-an. Saat ini, CT-scan digunakan untuk
pemindaian penyakit, maupun langkah preventif penyakit lainnya. Bagian yang
umum dipindai adalah kepala, paru-paru, jantung, rongga perut dan panggul,
serta tulang.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Merupakan
salah satu prosedur pemindaian yang memanfaatkan medan magnet dan energi
gelombang radio untuk menampilkan gambar struktur dan organ tubuh yang tidak
cukup sulit dideteksi.Bagian tubuh yang umum dipindai adalah jantung dan
pembuluh darah, otak dan saraf tulang belakang, tulang dan sendi, payudara,
organ internal lainnya termasuk alat sistem pencernaan.
Ultrasonography (USG)
Merupakan
sebuah teknik diagnostik menggunakan suara ultra yang digunakan untuk
menggambarkan (mencitrakan) organ internal dan otot, baik dalam segi ukuran,
struktur, hingga luka patologi.
Esophageal pH Monitoring
Merupakan
teknologi khusus yang digunakan untuk melakukan diagnosa pada penyakit
heartburn dan komplikasinya, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Teknologi ini menyediakan informasi pengukuran fisik asam dalam lambung yang
terindikasi mengalami kenaikan hingga esophagus (kerongkongan). Teknologi ini
mampu ‘mengakses informasi’ mengenai tekanan asam lambung, memonitori respon
penyakit terhadap tindakan medik (ex. operasi). Tidak hanya itu, teknologi ini
juga mampu digunakan untuk diagnosis penyakit laryngopharyngeal reflux.
Esophageal Manometry
Merupakan
salah satu prosedur diagnosis yang dapat mengukur fungsi esophagus
(kerongkongan) beserta ototnya. Teknologi ini mampu memindai, apakah
kerongkongan mampu membawa makanan dari mulut hingga mencapai lambung. Esophageal
Manometry dilaksanakan dengan memasukkan sebuah selang kecil dengan perekam
di dalamnya melalui hidung – faring – kerongkongan - hingga mencapai lambung. Selanjutnya, perekam
akan merekam grafik terkait organ yang dilalui. Grafik tersebut mampu
memberikan informasi mengenai kontraksi kerongkongan, apakah dalam kondisi
normal ataupun tidak.
Endoscopy
Merupakan
suatu prosedur non-operasi yang digunakan untuk memindai jalur sistem
pencernaan manusia dalam kondisi normal. Endoscopy menggunakan sebuah
tabung kecil dengan pencahayaan dan kamera di dalamnya, sehingga dokter mampu
melihat jalur sistem pencernaan melalui monitor. Teknologi Endoscopy
mampu mencapai pangkal awal duodenum, sehingga mampu melihat luka yang terdapat
dalam kerongkongan, lambung, maupun duodenum.
Colonoscopy
Berdasarkan
namanya, Colonoscopy merupakan prosedur yang digunakan untuk memindai
kondisi usus besar (rektum dan kolon). Teknologi ini menyerupai prosedur Endoscopy,
namun dilakukan dengan sedikit tindakan operasi. Colonoscopy mampu
memberikan informasi adanya luka, peradangan, polip, tumor, maupun pendarahan
di area usus besar.
Cholecystectomy dan Laparoscopy
Cholecystectomy
merupakan suatu prosedur pengangkatan kantong empedu melalui proses pembedahan.
Tindakan cholecystectomy merupakan prosedur yang paling lazim digunakan
ketika pengobatan gejala batu empedu melalui mulut tidak mampu lagi dilakukan,
karena kerusakan yang begitu parah. Prosedur cholecystectomy dilakukan
dengan pengirisan kulit dan daging perut hingga 13-18 cm. Proses cholecystectomy
biasa dilakukan dengan prosedur bedah terbuka, namun untuk saat ini sudah dapat
dilakukan dengan tindakan laparoscopy.
Laparoscopy
merupakan prosedur untuk melihat kondisi dalam perut tanpa melakukan pembedahan
besar. Laparoscopy didukung dengan penggunaan alat-alat berdiameter
kecil dan kamera di dalamnya untuk menggantikan tangan dokter bedah. Laparoscopy
biasa dilakukan dengan pengirisan tunggal pada bagian pusar pasien.
Endoscopic Retrograde Cholangio – Pancreatography
(ERCP) dan Magnetic
Retrograde Cholangio – Pancreatography (MRCP)
ERCP
merupakan teknologi dilakukan untuk melakukan diagnosa dan pengobatan kondisi
saluran empedu, penyempitan inflamasi, kebocoran, dan kanker di area pankreas.
ERCP dilaksanakan dengan prosedur endoscopy dang selanjutnya mennyuntikkan
media kontra ke dalam saluran di dalam empedu dan pankreas sehingga dapat
dilihat melalui rontgen. Saat ini, ERCP mengalami invasi dengan proses
pemindaian yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio melalui
MRCP.
Percutaneous Endoscopic Gastrostomy (PEG) –
Feeding Tube
PEG
– Feeding Tube merupakan teknologi pendukung dalam sistem pencernaan manusia,
di mana dilakukan penanaman tabung berpenutup yang berfungsi sebagai jalur
masuknya makanan dan minuman, yang ditanam pada lambung. PEG – Feeding Tube
digunakan untuk pasien yang tidak mampu menggunyah makanan maupun menyerap
makanan, dikarenakan penyakit kanker kerongkongan, stroke, prosedur operasi
mulut, trauma, anorexia, maupun pembengkakan pankreas.
Mantap gan :3
BalasHapus