Senin, 06 April 2015

Menuliskan Pengalaman pada Buku Harian sesuai Ilustrasi

Buku harian adalah media yang digunakan untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang kamu alami, tempat mencurahkan pikiran dan perasaan. Tujuannya untuk merekam kejadian menarik yang dialami, baik yang menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, dan sebagainya. Waktu, tempat kejadian, dan peristiwa ditulis secara runtut. Kalimat atau ungkapan yang digunakan dalam buku harian biasanya ekspresif. Biasanya, buku harian ditulis dengan kata ganti “aku”. Bahasa dalam buku harian menggunakan ragam tidak resmi / informal.

Ilustrasi 1 :

            Senin, 10 November 2014, usia Indah tepat 15 tahun. Indah merasa sangat gembira. Ia mendapat hadiah jam tangan cantik yang selama ini ia dambakan. Dia mengungkapkan terima kasih kepada mamanya yang memberinya hadiah tersebut.
Senin, 10 November 2014, usiaku tepat 15 tahun.
Aku sangat gembira, karena Mama memberikan hadiah ulang tahun jam tangan cantik.
Jam tangan itu sudah lama aku dambakan.
Terima kasih Mama..







Ilustrasi 2 :
            Rabu, 3 Desember 2014, Rara mendapat tugas mewakili sekolah untuk presentasi tentang sekolah sehat di hadapan dewan juri lomba sekolah sehat. Ia pun mendapat acungan jempol dari dewan juri. Ia bersyukur sudah dapat melaksanakan tugas tersebut.
Rabu, 3 Desember 2014, hari yang kunanti telah tiba.
Aku mengemban tugas dari sekolahku untuk presentasi tentang sekolah sehar di hadapan dewan juri lomba sekolah sehat. Setelah presentasi, aku mendapat acungan jempol dari dewan juri.
Terima kasih, ya Tuhan, Engkaulah yang memberiku kekuatan.










Ilustrasi 3 :
            Tya baru saja selesai menjalani operasi usus buntu. Ia sangat senang, merasa seperti lahir kembali. Ia sangat bersyukur, karena operasi dapat berjalan lancar dan penyakitnya sudah diangkat. Ketakutan tentang jarum suntik selama ini pun punah oleh kenyataan. Ia sangat bersyukur.


Rabu, 11 Maret 2015

Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Puisi

Puisi dapat didefinisikan sebagai jenis bahasa yang menyampaikan pesannya dengan kata-kata yang lebih padat makna daripada bahasa biasa. Bahasa biasa lazimnya dipakai untuk mengkomunikasikan informasi atau dapat diaktakan sebagai bahasa praktis. Sebaliknya, puisi sebagai suatu karya sastra bukan digunakan untuk mengkomunikasikan informasi, melainkan cipta sastra membawakan semacam rasa dan persepsi tentang kehidupan. Tujuannya untuk memperluas dan mempertajam kontak-kontak kita dengan pengalaman. Puisi diciptakan untuk memenuhi kebutuhan batin supaya hidup lebih bermakna. Pembuatannya pun dengan kesdaran penuh ingin  mengetahui pengalaman orang lain serta memahami lebih baik lagi pengalaman kita sendiri.


Puisi dibangun berdasarkan unsur-unsur lahir dan batin. Unsur-unsur yang tampak seperti diksi (penggunaan ungkapan, majas, peribahasa), tipografi (pola susunan seperti larik, bait), dan rima / ritme (persamaan bunyi) merupakan unsur lahir. Sedangkan, unsur batin pada puisi adalah tema, rasa (feeling), nada, dan amanat.

a.    Tema
-       Landasan atau dasar pijakan bagi penyair untuk mengembangkan puisi.
-       Gagasan pokok yang diungkapkan dalam sebuah puisi.
-       Untuk memahami tema sebuah puisi, hendaknya kita membaca puisi tersebut berulang-ulang, memperhatikan dan menjelajahi makna kata yang terkandung dalam puisi tersebut.
-       Pengungkapan dalam puisi yang acuan maknanya bersifat indrawi disebut citraan, seperti :
ü  Citraan perasa
ü  Citraan visual
ü  Citraan gerak
ü  Citraan pendengaran
b.    Rasa (feeling)
-       Sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang dikandung dalam puisi.
-       Merupakan dunia emosional yang terdapat dalam puisi.
-       Sikap ini akan menumbuhkan kesan tertentu, antara lain haru, murung, ceria, heroik, dan putus asa.
c.    Nada
-       Bentuk sikap atau keinginan penyair terhadap pembaca.
-       Sikap penyair dapat berupa karya yang bersifat doktriner, menghakimi, menggurui, menghasut, ataupun menyindir.
-       Dipengaruhi tempat lahirnya puisi tersebut.
d.    Amanat
-       Sesuatu yang menjadi tujuan sang penyair atau efek tertentu yang didambakan oleh penyair.
-       Dapat ditelaah setelah pembaca memahami tema, nada, dan suasana yang terkandung.
-       Juga dapat tersirat dari susunan kata-kata yang dirangkai oleh penyair.

Contoh :
Selama nafas masih mengalun
Selama jantung masih memukul
Wahai api bakarlah jiwaku
Biar mengaduh, biar mengeluh
(Sutan Takdir Alisjahbana)







Makna lambang “api” dalam puisi tersebut adalah semangat juang.

Gemercik hujan sentuh hatiku
Terbersit kegelisahan di hati
Kutatp langit-langit kamarku
Akankan semua jadi duka






Larik bermajas pada kutipan puisi tersebut adalah larik pertama (Gemercik hujan sentuh hatiku)

(Sumber : Seri Pendalaman Materi – Fokus UN 2015)


Mengidentifikasi Isi serta Menentukan Fakta dan Opini Teks Iklan

Iklan memuat dua hal, yakni teks dan gambar. Teks merupakan tulisan yang menjelaskan mengenai produk yang ditawarkan sedangkan gambar merupakan bentuk visual pada produk tersebut.

Dalam teks Iklan, terdapat kalimat fakta dan opini. Fakta merupakan pernyataan yang tak terbantah lagi kebenarannya. Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataa, peristiwa, suasana yang benar-benar terjadi, dan bersifat objektif. Ini bertolak belakang dengan opini atau pendapat yang kemungkinan kebenarannya sangat relatif karena dipengaruhi unsur pribadi yang bersifat subjektif. Pendapat memiliki cir-ciri fisik yang biasanya ditandai kata-kata seperti : mungkin, bisa jadi, sangat, tidak mungkin, sebaiknya, dan lain-lain yang merujuk kepada subjektivitas seseorang.

Contoh kalimat fakta :
a.    Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sebuah rekening anak sekolah bernilai lima miliar rupiah.
b.    Temuan PPATK tentang rekening lima miliar diusut penegak hukum.

Contoh kalimat opini :
a.    Tidak mungkin seorang pelajar yang masih menimba ilmu dan belum bisa bekerja bisa memiliki rekening hingga miliaran rupiah.
b.    Peristiwa ini sangat mengherankan dan perlu dipertanyakan.
c.    Sebaiknya, hal itu perlu diselidiki lebih detail.


Contoh 1 :
(1) Pusat Kebugaran Tiga Saudara
(2) Ingin lebih sehat dan bugar, ayo bergabung dengan kami!
(3) Dijamin, Anda puas dengan hasilnya
(4) Potongan 50% uang pendaftaran
(5) Jalan Gunung Sahari, Jakarta









Kalimat fakta :  (1) Pusat Kebugaran Tiga Saudara
                         (5) Jalan Gunung Sahari, Jakarta
Kalimat opini :  (2) Ingin lebih sehat dan bugar, ayo bergabung dengan kami!
                         (3) Dijamin, Anda puas dengan hasilnya
                         (4) Potongan 50% uang pendaftaran

Contoh 2 :
(1) Gelar diskon akhir tahun di Jaya Mart.
(2) Barang bertanda khusus hingga 70%
(3) Kami berikan Anda kepuasan berbelanja
(4) Jalan Tanah Kusir Raya No. 5A Jakarta Selatan









Kalimat fakta : (1) Gelar diskon akhir tahun di Jaya Mart
                        (4) Jalan Tanah Kusir Raya No. 5A Jakarta Selatan
Kalimat opini : (2) Barang bertanda khusus hingga 70%
                        (3) Kami berikan Anda kepuasan berbelanja

Contoh 3 :
(1) Kursus Kuliner Makyuss
(2) Sebuah lembaga kursus kuliner yang menjanjikan!
(3) Ikutilah kursus Kuliner Makyuss, dijamin puas
(4) Jalan Peninggaran Barat II No.92F Jakarta Timur








Kalimat fakta : (1) Kursus Kuliner Makyuss
                        (4) Jalan Peinggaran Barat II No.92F Jakarta Timur
Kalimat opini : (2) Sebuah lembaga kursus kuliner yang menjanjikan!
                        (3) Ikutilah kursus Kuliner Makyuss, dijamin puas

(Sumber : Seri Pendalaman Materi – Fokus UN 2015)

Selasa, 10 Maret 2015

Mengidentifikasi Isi Teks Biografi

Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan sesorang yang bersumber pada subjek rekaan (nonfiksi/ kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daeipada sekedar daftar tanggal lahir atau meninggal, dan data-data pekerjaan seseorang, tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasukpengalaman pribadi. Ada dua hal yang dapat dikembangkan dalam teks biografi, yaitu keistimewaan dan keteladanan. Keistimewaan merupakan hal-hal khusus yang dimiliki oleh tokoh dalam biografi tentang kehidupannya. Kekhususan ini tidak sama antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya. Keteladanan merupakan sikap-sikap terpuji yang tergambar dalam biografi dan patut diteladani oleh pembaca.

Contoh :

                Chairul Tanjung lahir pada 16 Juni 1962 di Jakarta. Ia adalah anak seorang wartawan zaman orde lama, A.G. Tanjung. Kehidupan Chairul dan keenam saudaranya terbilang berkecukupan. Sang ayah pernah menerbitkan lima surat kabar beroplah kecil yang sayangnya dipaksa ditutup karena berseberangan pemikiran politik dengan penguasa.
                Setamat SMA, Chairul melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Gigi, Univertitas Indonesia pada tahun 1981. Karena masalah biaya, Chairul yang memang memiliki otak bisnis pun memulai bisnisnya. Buku kuliah stensilan dan kaos dipilih menjadi usaha pertamanya. Setelah itu, ia melanjutkan bisnisnya dengan membuka toko peralatan kedokteran gigi di daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat. Namun sayang, bisnis ini mengalami kebangkrutan.
                Sosok Chairul dikenal ulet, gigih, dan tak mudah putus asa. Walau bisnisnya jatuh bangun, berkat kegigihannya, ia mengukuhkan namanya pada urutan ke-937 dari 1000 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes dengan total kekayaan senilau US$ 1miliar. Ia pun ditempatkan sebagai orang terkaya nomor 13 dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2009 versi majalah Forbes.













Keistimewaan tokoh Chairul Tanjung : berada pada urutan ke-13 orang terkaya di Indonesia dan urutan ke-937 orang terkaya di dunia.

Keteladanan yang patut ditiru : ulet, gigih, dan tidak mudah putus asa.

(sumber : Seri Pendalaman Materi)

Menentukan Persamaan Informasi dan Perbedaan Penyajian Teks Berita

Mari kita cermati isi berita-berita di media massa. Persamaan berita-berita yang dimuat media cetak adalah sering menyuguhkan topik yang sama. Jika menyangkut peristiwa yang sangat penting, persamaan itu tersebut dapat dipahami. Misalnya, peristiwa tsunami yang melanda Aceh diliput dan dimuat oleh beberapa media cetak. Perbedaannya hanya terletak pada gaya pemberitaannya sedangkan isinya hampir sama.

            Persamaan informasi dalam teks berita dapat dilihat berdasarkan rumus 5W + 1H. Informasi yang sama dalam dua teks berita dapat dicermati pada unsur what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana). Dengan mencermati unsur-unsur tersebut, maka kita bisa dengan tepat menemukan informasi yang sama dalam dua teks berita. Demikian pula perbedaan yang terdapat dalam dua teks berita di media massa, kita juga melakukan hal yang sama.

Contoh :

Berita 1
Kenal dengan Sharapova? Wajah cantik dan tubuh ideal. Dua kelebihan itu bisa menjadi senjata bagi petenis Rusia, Maria Sharapova untuk berkarier di dunia fashion. Namun, tampaknya Sharapova belum seratus persen tertarik ke dunia fashion untuk saat ini. Padahal, dari dunia glamor itu, dia akan mendapatkan pemasukan yang luar biasa. Namun, Ia tetap bersikukuh menggeluti dunia tenis.












Berita 2
 Selalu energik dan bersemangat. Itulah yang tampak dari Ivana Lie. Hal itu juga masih terlihat saat dia menggantungkan raket dan beralih menjadi pelatih bulu tangkis profesional. Dia tidak pesimistis. Padahal, prestasi olahraga Indonesia, termasuk bulu tangkis, tahun ini terpuruk.








Persamaan Informasi : Wanita dan Olahraga
Kedua teks di atas sama-sama bercerita tentang wanita (unsur who-siapa) yang bergelut dalam bidang olahraga (unsur what-apa), yaitu Sharapova (pada teks berita 1) dan Ivana Lie (pada teks berita 2)

Perbedaan Informasi :
Perbedaan yang terdapat pada kedua teks berita tersebut adalah, pada teks berita 1 menjelaskan bahwa Maria Sharapova belum tertarik untuk terjun pada dunia fashion, sedangkan Ivana Lie gantung raket dan menjadi pelatih bulu tangkis profesional.

(sumber : Fokus UN SMP 2015)

Senin, 09 Maret 2015

Pola Penyajian Berita

Berita adalah laporan suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca serta menyangkut kepentingan mereka. Sebuah berita seharusnya berisi what, who, where, when, why, dan how. Soehoet (2003:59) memberikan singkatannya dalam bahasa Indonesia, yaitu ASDAMBA (A = apa, S = siapa, D = di mana, A = apabila/kapan, M = mengapa, dan BA = bagaimana). Adapula yang merumuskan unsur berita dengang ADIKSIMBA (A = apa, DI = di mana, K = kapan, SI = siapa, M = mengapa, BA = bagaimana). Jawaban terhadap enam unsur petanyaan itulah yang kemudian disusun menjadi berita. Apakah keenam unsur dalam ASDAMBA maupun ADIKSIMBA itu terpenuhi dalam berita? Jika ya, berarti berita itu lengkap. Namun, jika tidak semua unsur tersebut terdapat dalam berita, berita tersebut kurang lengkap. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua berita mencantumkan enam unsur tersebut. Jika tidak terdiri atas enam unsur, berita dapat juga berisi empat unsur, yaitu apa, siapa, di mana, dan kapan. Keempat unsur itulah yang paling ingin diketahui oleh pembaca. Untuk mengetahui isi berita yang dibaca, kita berpedoman pada unsur berita tersebut. Begitupun ketika menulis berita, kita perlu untuk memperhatikannya.

a.    Teras Berita Lengkap
         - Mengandung unsur berita lengkap, 5W + 1H. Misalnya :

Tentara Irak, kemarin, melakukan pengeboman di bagian tengah Kota Teheran menggunakan pesawat Phantom yang menewaskan tiga penduduk sipil, sebagai balasan terhadap serangan Iran, dua hari sebelumnya.

maka, 
5W + 1H :
                What / apa à pengeboman
                Who / siapa à tentara Irak
                Where / di mana à di bagian tengah Kota Teheran
                When / kapan à kemarin
                Why / mengapa à pembalasan terhadap serangan Iran
                How / bagaimana à menewaskan tiga penduduk sipil

b.    Teras Berita Tidak Lengkap
    - Mengandung unsur 5W + 1H (minus), artinya boleh salah satu atau dua unsur berita tidak ada dalam teras berita. Misalnya :

Banjir melanda sebagian besar Kota Surabaya akibat hujan yang turun selama lima jam lebih, Minggu sore.

maka,
5 W + 1H (minus):
                What / apa à banjir
                Who / siapa à -
                Where / di mana à di sebagian besar Kota Surabaya
                When / kapan à Minggu sore
                Why / mengapa à hujan yang turun selama lima jam lebih
                How / Bagaimana à -


(sumber : Seri Pendalaman Materi)

Mengidentifikasi Isi dan Bacaan Suatu Teks

Bagaimanakah paragraf yang baik itu?
Paragraf yang baik memiliki suatu syarat. Syarat tersebut adalah berisi hanya satu gagasan utama. Gagasan utama atau ide pokok merupakan pernyataan yang menjadi inti pembahasan. Gagasan uatama terdapat pada kaliat utama dalam setiap paragraf. Letaknya biasanya terdapat pada awal atau akhir paragraf. Ada juga gagasan uatam yang terletak di tengah paragraf, bila pargraf tersebut tergolong dalam jenis paragraf deskripsi. Bila paragrafnya berupa paragraf campuran, gagasan utamanya ada di awal dan akhir paragraf. Ciri khusus kalimat utama adalah memiliki makna yang paling umum di antara kalimat-kalimat lain yang terdapat pada paragraf yang sama. Gagasan utama dalam sebuah paragraf dijelaskan secara lebih rinci oleh pikiran penjelas yang terdapat pada kalimat-kalimat penjelas. Pikiran-pikiran penjelas tersebut dapat berupa contoh, ilustrasi, keterangan, bukti, alasan, dan sebagainya. Dengan demikian, seluruh paragraf menjadi satu kesatuan yang utuh.

Contoh 1 :
Rumah tempat tinggalku sangat menyenangkan.  Aku beserta kakak dan adik-adikku merasa tentram bila berada di rumah. Kami bisa berdiskusi, bercengkrama, dan kadang bersenda gurau tentang berbagai hal. Teman-temanku juga merasa betah bila belajar di rumahku. Tempatnya memang nyaman, jauh dari kebisingan suara mobil, dan tetangga yang ramah.     

Kalimat Utama : Rumah tempat tinggalku sangat menyenangkan.
Gagasan Utama : Faktor-faktor yang menyebabkan rumahku menyenangkan.

Contoh 2 :
Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi, serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 12 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya, melalui olahhati, olahpikir, olahrasa, dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangna global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan, berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.

Kalimat Utama : Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi, serta efisiensi manajemen pendidikan.
Gagasan Utama : Penjaminan Pendidikan Nasional.

(sumber : Seri Pendalaman Materi 2015)